“Aku akan duduk di sebelahmu! Kuharap kita bisa bergaul dengan baik, oke?”

Kisaragi, yang sekarang berada di kelas yang sama denganku, sepertinya bisa “mendengar pikiran orang lain”.

Ada perbedaan besar antara “mendengar” dan “membaca” pikiran orang lain, dan dia bisa mendengar pikiran semua orang, terlepas dari apakah dia mau atau tidak.

Yah, tentu saja aku merasa kasihan padanya, tetapi tidak ada yang bisa kulakukan untuk itu.

Itu yang aku pikirkan, tapi…

Entah bagaimana, sepertinya ketika dia di sampingku, kekuatannya hanya terbatas pada pikiranku, dan dia bisa mendapatkan kedamaian dan ketenangan.

Tapi meski begitu, bukankah kamu terlalu dekat denganku?!

Tidak, bukannya aku menjadi gugup hanya karena ada seorang gadis cantik tepat di sampingku atau semacamnya!

Itu benar. Hari ini, pikiranku sekali lagi dibaca olehnya.